Imam Muhammad bin Ali rahimahullah berkata, وَاللَّهِ لَمَوْتُ عَالِمٍ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيسَ مِنْ مَوْتِ سَبْعِينَ عَابِدًا “Demi Allah, sungguh, kematian seorang alim lebih dicintai oleh iblis daripada (kematian) tujuh puluh ahli ibadah.” Sifat ash-Shafwah 1/362.
Bersemangat Menuntut Ilmu
Abu Darda’ radhiallahu anhu berkata, اطْلُبُوا الْعِلْمَ، فَإِنْ عَجَزْتُمْ، فَأَحِبُّوا أَهْلَهُ، فَإنْ لَمْ تُحِبُّوهُم، فَلَا تُبْغِضُوهُم “Tuntutlah ilmu. Apabila kalian tidak mampu menuntut ilmu, cintailah ahlul ilmi. Apabila kalian tidak dapat mencintai mereka, janganlah kalian membenci mereka.” Sifat ash-Shafwah 1/240… Lanjutkan membaca
Perangilah Hawa Nafsu Kalian
Imam Malik bin Dinar rahimahullah berkata, جَاهِدُوا أَهْوَاءَكُمْ كَمَا تُجَاهِدُونَ أَعْدَاءَكُمْ “Perangilah hawa nafsu kalian sebagaimana kalian memerangi musuh-musuh kalian.” al-Kamil fil Lughati wal Adab, 1/169
Ibadah yang Paling Utama
Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha bertutur, إِنَّكُمْ تَفْعَلُونَ أَفْضَلَ الْعِبَادَةِ التَّوَاضُعَ “Sesungguhnya kalian melakukan ibadah yang paling utama, yaitu tawadhu.” Az-Zuhd 1/136 no. 194
Masjid Adalah Majelis Para Nabi
Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu bertutur, الْمَسَاجِدُ مَجَالِسُ الْأَنْبِيَاءِ وَحِرْزٌ مِنَ الشَّيْطَانِ “Masjid-masjid merupakan majelis para nabi dan penjagaan diri dari syaithan.” al-Jami’ li Akhlaq ar-Rawi 2/60 no. 1181.
Pentingnya Keberadaan Ulama di dalam Islam
Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, كانوا يقولون: موت العالم ثلمة في الإسلام لا يسدها شيء ما اختلف الليل والنهار “Dahulu para ulama salaf mengatakan, “Kematian seorang ulama (ibarat) celah (lubang) di dalam Islam. Apa pun tidak ada yang bisa menutupnya… Lanjutkan membaca
Urgensi Ulama di Tengah Umat
Hilal bin Khabbab rahimahullah berkata, قال هلال بن خباب: قلت لسعيد بن جبير: ما علامة هلاك الناس؟ قال: إذا ذهب علماؤهم Saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair, “Apa tanda kehancuran manusia?” Beliau menjawab, “Apabila ulama-ulama mereka telah wafat.” Riwayat ad-Darimi… Lanjutkan membaca
Seseorang Hanyalah Bersahabat dengan yang Sejenis
Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, إِنَّمَا يُمَاشِي الرَّجُلُ وَيُصَاحِبُ مَنْ يُحِبُّهُ, وَمَنْ هُوَ مِثْلُهُ “Seseorang hanyalah akan berjalan dan bersahabat dengan seseorang yang ia cintai dan yang semisal dengannya.” Al-Ibanah 2/476 no. 499.
Kebahagiaan bagi Al-Ghuraba
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ. قِيلَ: وَمَنِ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: نَاسٌ صَالِحُونَ قَلِيلٌ فِي نَاسٍ سُوءٍ كَثِيرٍ، مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُمْ “Kebahagiaan bagi al-ghuraba (orang-orang yang terasing).” Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah al-ghuraba, wahai Rasulullah?” Beliau… Lanjutkan membaca
Orang yang Berpura-pura Memiliki Sesuatu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, المُتَشَبِّعُ بِمَا لَمْ يُعْطَ كَلاَبِسِ ثَوْبَيْ زُورٍ “Orang yang pura-pura kenyang dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, bagaikan orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” Shahih al-Bukhari 7/35 no. 5219.