Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata,
لَا يَذُوقُ عَبْدٌ طَعْمَ الْإِيمَانِ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ، وَبِأَنَّهُ مَبْعُوثٌ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ
“Seorang hamba tidak akan merasakan kelezatan iman sampai ia beriman dengan takdir (yang ditetapkan untuknya) seluruhnya, dan beriman bahwa ia akan dibangkitkan setelah kematiannya.”
Asy-Syariah 2/849 no. 425.
